HIPOTENSI

Hipotensi atau Penyakit Tekanan Darah Rendah Tidak Boleh Diabaikan

Semua Orang Berhak Untuk Sehat

Kesehatan Harus Selalu Dijaga Sebagai Modal untuk Berkarya

Jika Bukan Kita yang Menjaga Kesehatan Sendiri, Lalu Siapa ?

Mencegah Itu Lebih Baik dari pada Mengobati

Time is Money

Waktu Adalah Uang, tapi Baik Waktu maupun Uang Akan Menjadi Sia-sia Tanpa Kesehatan

Publi Health

We Prevent, We Promote, We Protect

Jumat, 08 Desember 2017

Makanan Untuk Penderita Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)


Tekanan darah normal seseorang umumnya adalah 120/80 mmHG. Apabila seseorang mempunyai tekanan darah turun dibawah angka normal, misalnya 80/60 mmHg hal itu disebut Hipotensi atau tekanan darah rendah.Tekanan darah rendah atau Hipotensi adalah keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari tekanan yang diperlukan oleh tubuh, sehingga suplai darah keseluruh bagian tubuh tidak maksimal.
Gejala dari hipotensi atau tekanan darah rendah yaitu wajah pucat, keringat dingin, tidak bersemangat,sering pusing,merasa cepat lelah, tak bertenaga dan gemetar, bahkan mengalami pingsan yang berulang,  menguap, tutur kata yang kabur, penglihatanberkunang-kunang terutama sehabis duduk lama lalu berjalan,  mual, perasaan tak nyaman di perut, sensasi tercekik, bahu kaku, cepat haus, sukar berkonsentrasi, pernafasan cepat dan pendek, kehilangan keseimbangan badan, keringat dingin, haid tidak teratur pada wanita, jantung berdebar-debar, mudah kaget,dll.

Penyebab terjadinya Hipotensi 
·                     Volume (jumlah) darah berkurang. Mungkin disebabkan adanya perdarahan yang hebat (luka sobek, haid berlebihan), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil berlebihan, orang yang kurang makan, berbaring terlalu lama, mengalami gangguan saraf otonom (seperti penderita diabetes), atau gangguan hormon dll.

·                     Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung tiap menitnya, semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan atau penyakit jantung akan mengakibatkan irama jantung yang abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung, maka akan berdampak pada berkurangnya pemompaan darah keseluruh organ tubuh.

·                     Pelebaran pembuluh darah karena infeksi yang meluas. Misal : adanya infeksi tenggorokan yang kemudian menjalar ke paru-paru serta organ tubuh lainnya, atau dampak dari syock septik, pemaparan oleh panas, dan obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE), dll.
Bahayakah tekanan darah rendah itu ? 
·                     Jika tekanan darah terlalu rendah, selain menyebabkan pusing dan pingsan, juga dapat menyebabkan otak dan organ-organ tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi penting lainnya, sehingga tubuh menjadi syock dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
·                     Tekanan darah yang terlalu rendah bisa juga merupakan indikasi adanya kerusakan jantung, endokrin, maupun saraf..
·                     Namun menurut penelitian, merupakan suatu keuntungan jika Anda memiliki tekanan darah rendah (bukan terlalu rendah lho..) karena pemilik tekanan darah rendah memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada orang-orang yang tekanan darahnya tinggi. Tekanan darah rendah dapat dikatakan tidak perlu diobati, jika tidak mengganggu. Dokter hanya akan memberikan obat peningkat tekanan darah jika gejala tekanan darah rendah sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-hari.

Makanan untuk Penderita Darah Rendah yaitu:

Makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita tekanan darah rendah : kopi, bayam, daun singkong, cabe, coklat , lada, jahe merah, susu, mentega, keju, kangkung, hati ayam kampung / sapi / kambing, anggur, delima putih, bit. Yang jelas, makanan 4 sehat 5 sempurna

Makanan  yang harus dihindari : Makanan yang asam, makanan yang pahit-pahit, ketimun, alkohol, dll..


DARAH RENDAH (HIPOTENSI)


Hipotensi adalah keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan normal dan biasa disebut dengan tekanan darah rendah.
Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah.
Terhambat atau terbatasnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal dapat terjadi jika tekanan darah terlalu rendah, sehingga dapat menyebabkan kepala terasa ringan dan pusing. Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran.

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH


Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan triple burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi muncul kembali. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi.

Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN), anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK, Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.

Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya, kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.

Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya dalam rangka Hari Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta (14/11).

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat.